Resiliensi Mahasiswa Santri Tahfidz ditinjau dari Kecerdasan Spiritual dan Religiusitas
DOI:
https://doi.org/10.47399/jpi.v9i2.204Abstract
Mahasiswa secara umum rentan mengalami stres dan depresi, terlebih menjadi mahasiswa sekaligus santri tahfidz. Mereka dihadapkan pada tugas akademik sekaligus tugas sebagai santri tahfidz yang dalam pelaksanaannya dilakukan secara bersamaan. Dalam hal ini, mahasiswa santri tahfidz harus memiliki kemampuan untuk menghadapi tekanan agar mampu mengoptimalkan berbagai tugas yang telah menjadi pilihannya. Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui pengaruh kecerdasan spiritual dan religiusitas terhadap resiliensi dalam menyelesaikan hafalan Al-Qur’an pada mahasiswa santri tahfidz. Peneliti menggunakan metode kuantitatif dengan jenis kausal-komparatif. Teknik sampling menggunakan non-probability sampling, dengan jenis snowball sampling dan penentuan sampel dilakukan penghitungan dengan menggunakan rumus Lemeshow (1997), kemudian didapatkan sejumlah 100 sampel. Pengambilan data penelitian menggunakan skala kecerdasan spiritual, skala resiliensi, dan skala religiusitas yang telah diuji dengan uji validitas dan reliabilitas. Metode analisis data menggunakan uji asumsi klasik, kemudian dilakukan uji hipotesis dengan uji regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan spiritual dan religiusitas secara simultan berpengaruh terhadap resiliensi dalam menyelesaikan hafalan Alquran pada mahasiswa santri tahfidz (0,000 < 0,05). Sehingga semakin tinggi tingkat kecerdasan spiritual dan religiusitas mahasiswa santri tahfidz maka semakin tinggi tingkat resiliensinya. Secara parsial, kecerdasan spiritual dan religiusitas berpengaruh terhadap resiliensi dalam menyelesaikan hafalan Al-Qur'an pada mahasiswa santri tahfidz.