KEPERCAYAAN EKSISTENSIAL REMAJA JAWA
Studi di Desa Tlogorejo, Purwodadi, Purworejo, Jawa Tengah
Keywords:
Kepercayaan Eksistensial, Pola asuh, Interaksi teman sebaya, orientasi nilai budaya dan status identitas.Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua terhadap status identitas, kepercayaan eksistensial, dan orientasi nilai budaya. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Struktural Equation Models (Ferdinand, 1985; dan menggunakan program Lisrel 8,0 sebagai program analisisnya). Penelitian ini menggunakan 318 remaja ini berlokasi di daerah Keluruhan Tlogorejo, Kecamantan Purwodadi, Kabupaten Purworejo, Propinsi Jawa Tengah sebagai subjek penelitian. Alat ukur yang digunakan adalah skala dan kuesinoner.
Berdasarkan analisis data, penelitian menunjukkan hasil sebagai berikut: (1) model yang diajukan fit dengan data empirik di lapangan, (2) perkembangan kepercayaan eskistensial tidak berkembanga searah perkembangan usia kronologis, (3) Pola asuh orang tua ternyata tidak memiliki efek langsung terhadap identitas, tapi melalui orientasi budaya. Pola asuh orang tua memiliki efek langsung atau pun tidak langsung terhadap eksistensial remaja. Efek tidak langsung pola asuh orang tua terhadpa kepercayaan eksistensial terjadi melalui orientasi nilai budaya dan status identitas.
(4) Interaksi teman sebaya memiliki efek langsung atau pun tidak langsung terhadap status identitas, kepercayaa eksistensial remaja dan orientasi nilai budaya. Selain itu juga diketahui adanya efek tidak langsung interaksi teman sebaya terhadap kepercayaan eksistensial remaja melalui status identitas dan orientasi nilai budaya, sedangkan efek tidak langsung interaksi teman sebaya terhadap status identitas melalui orientasi budaya: (5) Orientasi nilai budaya memiliki efek positif terhadap status identitas. Selain itu, orientasi nilai budaya memiliki efek positif baik langsung atau pun tidak langsung terhadap kepercayaan eksistensial. Efek tidak langsung orientasi nilai budaya terhadap kepercayaan eksistensial terjadi melalui status identitas.
(6) Ada interaksi segitiga antara orientasi nilai budaya, status identitas dan kepercayaan eksistensial. Bagi orang Jawa terasa sulit untuk menentukan acara baik dalam hal memilih antara budaya dan agama sebagai jati dirinya. Pilihan yang mungkin sebagaimana selama ini ditempuh masyarakat Jawa adalah menggabungkan keduanya, yang dikenal sebagai “kejawen”, yaitu sinkretisme antara budaya dan agama.
Kata Kunci: Kepercayaan Eksistensial, Pola asuh, Interaksi teman sebaya, orientasi nilai budaya dan status identitas.