Shalat sebagai Mekanisme Coping: Studi Fenomenologis pada Mahasiswa Rantau Muslim
Main Article Content
Abstract
Mahasiswa rantau Muslim kerap menghadapi berbagai tekanan psikososial selama proses adaptasi di lingkungan baru, mulai dari stres akademik hingga rasa kesepian. Shalat menjadi salah satu mekanisme koping religius yang berperan penting dalam membantu mereka mengelola tekanan tersebut secara spiritual, emosional, dan sosial. Penelitian ini bertujuan menggali secara mendalam pengalaman subjektif mahasiswa rantau Muslim dalam menjadikan shalat sebagai strategi koping utama selama perkuliahan. Pendekatan kualitatif dengan desain fenomenologis digunakan dalam studi ini, dengan partisipan berjumlah 15 orang yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, catatan reflektif harian, dan observasi terbatas, lalu dianalisis menggunakan metode Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa shalat memiliki fungsi multidimensi: sebagai sumber ketenangan emosional, penguat makna hidup dan spiritualitas, jembatan dukungan sosial, pengelola stres akademik dan homesickness, serta sarana penguatan resiliensi. Temuan ini menegaskan bahwa shalat bukan sekadar ibadah ritual, melainkan mekanisme koping yang efektif dan holistik. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pengembangan layanan kesehatan mental berbasis spiritual di lingkungan pendidikan tinggi.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Di bawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC-BY-SA), pengguna bebas untuk: berbagi (menyalin, mendistribusikan, dan menyebarkan kontribusi), mengadaptasi (mengubah dan menggubah karya), serta menggunakan karya untuk tujuan komersial, dengan syarat: memberikan atribusi yang sesuai kepada pencipta asli, dan membagikan karya turunan dengan lisensi yang sama.